Cerita Sex Binalnya Janda Tetangga Yang Baru Pindah

Cerita Sex Binalnya Janda Tetangga Yang Baru Pindah
Cerita Sex Binalnya Janda Tetangga Yang Baru Pindah - Riuh suara mesin judi di suatu tempat di Jakarta Barat menyergapku waktu aku memasuki ruangan yang cukup luas dan ber-AC kencang. Setelah beberapa saat berkeliling aku menemukan sebuah mesin yang kosong dan cukup menarik minatku untuk mencoba.
Pada awalnya aku tidak begitu memperhatikan sekelilingku, setelah beberapa saat aku menoleh ke samping kiriku dan melihat seorang wanita yang dalam taksiranku berusia kurang lebih 30 tahunan dan aku merasa nyaman karena usiaku pada waktu itu juga 36 tahun.
Setelah beberapa saat kami saling menyapa sekedarnya, dia menghembuskan rokoknya dengan muka muram. Aku kemudian iseng mengajaknya.
“Kita makan keluar yuk, soalnya hari ini peruntunganku jelek, dari tadi kalah terus”.
Dia hanya tersenyum simpul dan dingin sambil mengacuhkan aku. Kemudian dia berpindah tempat dengan seorang perempuan lain yang ternyata pada akhirnya aku tahu bahwa dia adalah adiknya dari lain ibu. Setelah beberapa lama, aku memutuskan untuk pulang dengan uang yang hanya tersisa Rp 500 ribu di kantong. Pada saat aku melangkah keluar, aku melewati dia dan bertanya lagi..
“Mau makan bareng?” dia terdiam beberapa saat dan lalu berbisik dengan adiknya.
“Mau makan kemana?” tanyanya kembali pada akhirnya.
“Gampang.. nanti kita cari yang kamu suka” jawabku.
Dia bangun dari mesin Mickey Mouse itu dan ikut bersamaku keluar lokasi menuju tempat parkir mobil. Sampai saat itu aku belum dapat melihat wajah dan bentuk tubuhnya hingga di lokasi parkir mobil. Ketika memasuki mobilku, aku memandang sosok tubuh semampai kurang lebih 157 cm dengan berat 45 kg, anggun tapi penuh kemuraman di wajahnya.
Saat keluar dari lokasi, sama sekali tidak terbersit aku akan mengalami suatu love affair yang dahsyat dan akan membuat suatu perubahan dalam jiwaku. Mobil terus melaju dan kami tetap saling terdiam sampai aku mencoba mengarahkan mobilku ke suatu motel di kawasan Jakarta Utara, dimana mobil bisa langsung masuk ke dalam garasi yang tersedia di tiap kamar motel tersebut. Pada saat aku memasuki motel tersebut dia dengan dinginnya berkata..
“Memangnya di sini ada makanan?” Aku cukup gugup dengan nadanya yang datar, tidak terkesan takut, tidak juga senang.
“Aku mau ngobrol sama kamu di sini” jawabku.
“Apa nggak ada tempat lain yang lebih bisa buat ngobrol?”, tanyanya.
“Kalau kamu keberatan nggak pa-pa, kita keluar lagi dari sini” jawabku.
“Nggak usah, kita sudah sampai, ya sudah kita turun”.
Jantungku mulai berdegup. Apa dia tahu maksudku? tanyaku dalam hati. Kami turun dan aku membayar sewa kamar untuk 6 jam kedepan. Di dalam kamar aku memperhatikan keanggunan dia, bertubuh langsing, rambut tebal terikat ke belakang dan ditambah wangi parfum yang mahal dan wajah yang dingin. Dia hanya menyedot rokoknya dengan tenang dan berkata menyindirku..
“Kita mau pesan makanan atau mau saling lihat-lihatan di kamar ini?”
Aku bangkit dan berjalan menghampiri tempat duduknya dan mendekatkan wajahku ke wajahnya, kemudian aku mencium pipinya yang halus dan berbisik..
“Jangan tanya kenapa aku membawa kamu ke sini, tapi tanya hatimu kenapa kamu mau aku ajak ke sini?” Dia menatapku tajam dengan mata yang di kemudian hari menjadi mata yang aku cintai dan berkata..
“Kamu cukup punya nyali ya? Belum kenal, belum tahu nama, sudah main bawa ke kamar. Apa ini kebiasaanmu?” Aku terdiam dan dan mundur menjauh.
“Kalau ya kenapa dan kalau ini baru pertama kenapa?” Dia bangkit menuju kamar mandi seraya berkata..
“Aku mau kita pulang” lalu ia memasuki kamar mandi. Aku hanya bisa termenung dan memutuskan untuk pulang. Pintu kamar mandi terbuka dan ia keluar, ada sesuatu yang mempesonaku saat ia keluar dengan rambut terurai seraya berkata..
“Ayo pulang, aku tidak mau ditipu sama anak seperti kamu”
Tiba-tiba entah dari mana keberanian itu, aku memeluk dia dan mencoba menciumnya. Pada awalnya dia agak berontak tapi akhirnya berdiam pasif dan dingin. Bibirnya hanya diam dan terkatup. Bibirku mencari celah rongga bibirnya dan lidahku mencoba memasuki bibirnya. Perlahan tapi pasti aku bisa memasuki bibirnya dan menemukan lidah yang kucari.
Baca Kelanjutannya Disini
Cerita Sex Binalnya Janda Tetangga Yang Baru Pindah Cerita Sex Binalnya Janda Tetangga Yang Baru Pindah Reviewed by Rajamalam on July 30, 2019 Rating: 5

No comments

Advertise Here